Red Stars Flag 100% Polyester, Bright Colors

Red Stars Flag 100% Polyester, Bright Colors

Sabtu, 11 September 2010

PERSEPSI SAYA TENTANG MAHASISWA YAHUKIMO ASAL WILAYAH TIGA


RONALD KABAK
Banyak sekali pendapat teman-teman dan senior kabupaten yahukimo asal wilaya tiga, tetapi pendapat saya dari setiap orang terhadap apa yang disebut dengan mahasiswa, dibawah ini adalah beberapa pandangan dari saya buat teman-teman kabupaten yahukimo asal wilaya tiga.
• Mahasiswa adalah pelajar yang di kondisikan harus aktif, kreatif, loyal kepada fakultasnya. Mahasiswa juga dituntut harus mandiri
• Maha itu tinggi, siswa itu pelajar. Berarti mahasiswa adalah pelajar yang berdedikasi tinggi.
• Mahasiswa juga pelajar yang menuntut ilmu di perguruan tinggi
• Mahasiswa itu adalah pelajar yang paling tinggi derajatnya dibanding pelajar lain. Jadi ilmu, akhlak dan tingkah laku mahasiswa harus lebih baik dari pelajar SMA dan di bawahnya.
• Mahasiswa juga merupakan pelajar yang mandiri, dewasa dan pekerja keras. Mahasiswa sudah mempunyai tujuan hidup yang jelas, cara pandang yang luas, kritis dan bijaksana.
• Mahasiswa adalah seseorang yang menuntut ilmu di universitas atau perguruan tinggi yang telah memiliki kematangan emosi dan spiritual
• Mahasiswa merupakan salah satu insan masyarakat yang seharusnya memiliki rasa tanggung jawab. Baik tanggung jawab terhadap dirinya sendiri ataupun masyarakat. banyak mahasiswa saat ini yang lebih memilih untuk nongkrong-nongkrong daripada belajar. itu membuktikan bahwa mahasiswa itu tidak bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri. Padahal orang tua mereka berharap mereka cepat menyelesaikan kuliahnya
• Mahasiswa hanya sebuah makna. Mahasiswa itu tidak mengenal kata senior maupun junior.
• Seseorang dapat disebut mahasiswa apabila ia bisa menghormati sesama
• Mahasiswa merupakan insan yang memiliki kebebasan dalam menuntut dan mengkaji ilmu
• sesuai norma dan susila yang berlaku dalam lingkungan akademik
• Mahasiswa merupakan seorang pelajar, namun yang membedakannya yaitu mahasiswa dituntut untuk lebih belajar mandiri,
• kreatif dan mampu mengatur waktu dengan baik terutama mahasiswa yang jauh dari orang tua
• Mahasiswa adalah orang yang bebas dan bertindak atas kemauannya sendiri tanpa paksaan. Lalu mahasiswa sekarang identik dengan demonstrasi yang tujuannya untuk kepentingan kelompoknya
• Kita sebagai mahasiswa dituntut untuk bukan hanya tau tetapi juga bertindak. Namun, jangan lah hanya bertindak dengan hanya modal bersikap tetapi juga loika dalam bertindak
• mahasiswa merupakan sebutan bagi mereka yang belajar atau melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Selain itu bagi sebagian masyarakat, mahasiswa adalah wakil mereka untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintah. Contohnya adalah demonstrasi yang dilakukan mahasiswa sebagai penyalur aspirasi rakyat"
• Menurut saya mahasiswa adalah kelanjutan dari diri kita untuk berkembang. Tidak hanya dalam bidang akademik, namun juga dalam kedewasaan diri kita, pola pikir kita dan kemampuan kita untuk menyesuaikan diri menghadapi kehidupan dunia yang terus berkembang.
• Mahasiswa adalah menjadi individu yang mandiri, tegas dan cerdas, mengubah pola pikir kita menjadi luas, berwawasan dan tidak egois
• Mahasiswa adalah siswa yang lulus sd, smp, sma jadi bisa disebut mahasiswa adalah siswa yang paling tinggi.
• mahasiswa memiliki kewajiban untuk menjaga kewibawaandan nama baik akultas
• Mahasiswa adalah bentuk metamorfosis dari siswa yang dimana kita lebih dituntut untuk menjadi mandiri , tidak egois dan kreatif
• Mahasiswa merupakan jenjang yang lebih menuju kedewasaan, lebih baik dan harus menjunjung tinggi kreatif dan ide, dapat membawa aspirasi masyarakat hingga menjadi nilai plus untuk mahasiswa
• Mahasiswa adalah orang yang sudah berpikiran untuk lima tahun ke depan. Berbeda dengan anak sma yang masih berpikiran untuk lima hari ke depan.

Wa…… norry…..

Jumat, 13 Agustus 2010

Mahasiswa Yahukimo Kaum Intelek.???

Pastinya sering denger pernyataan di atas, bahwa mahasiswa adalah kaum intelek. Dan biasanya, pernyataan ini diikuti oleh beberapa macam atribut dan karakteristik yang orang harapkan dari seorang anggota “kaum intelek”.

Atribut apa sih? Berikut ini, kompilasi atribut dan ciri-ciri mahasiswa yang saya rangkum dari berbagai sumber dan kebanyakan terlalu opinionated. Sumbernya? Tentu saja, rahasia. Yang pasti, kompilasi ini hanya membahas mahasiswa asal kabupaten Yahukimo. Kenapa demikian? Yah, karena saya mahasiswa Yahukimo. Sebelumnya, saya juga ingin sampaikan kalau atribut-atribut berikut ini hampir sebagian besar adalah stereotype, yaitu tidak semua kalangan mahasiswa bersikap demikian, namun, karakter dan sikap ini sudah melekat sebegitu kuat di demografi mahasiswa Yahukimo.
Ok, kita mulai.

Atribut 1: Mahasiswa adalah kaum intelek.
Atribut pertama ini adalah atribut yang paling terkenal. Atribut ini hampir mencakup semua atribut lain yang akan saya bahas. Di sini, mahasiswa kabupaten yahukimo digambarkan sebagai kaum intelek yang mana bercirikan “cara pikir dewasa, pergaulan luas, bersikap kritis, dan berwawasan jauh”

Setiap ayam pasti berasal dari telur. Begitu pula dengan “kaum intelek“. Kaum ini logikanya dihuni oleh pribadi-pribadi intelek. Namun, siapa sih sebenarnya yang mengesahkan bahwa “Ya, kamu intelek!” ? Jawabannya agak mengejutkan, karena ternyata, yang mengesahkan bahwa mahasiswa itu intelek adalah tidak lain dan tidak bukan: MAHASISWA YAHUKIMO itu sendiri!!

Aneh? Coba pikir. Mahasiswa itu asalnya dari mana sih? Dari anak SMA/SMK dan setaranya. Tapi kenapa ko jarang sekali ada ungkapan bahwa “Siswa SMA/SMK itu adalah perintis kaum intelek”? Tentunya ini tidak terlalu sulit untuk dijawab. Karena ternyata, tidaak semua siswa SMA/SMK itu intelek (memiliki cara pikir dewasa, pergaulan luas, bersikap kritis, dan berwawasan jauh). Malah, ada pendapat umum bahwa masa-masa SMA itu masa-masa indah, masa untuk main-main, masa untuk mencari identitas (sebuah euphemism untuk bilang klo hidup anak SMA itu penuh trial-and-error). Klo nyatanya demikian, trus darimana asalnya “kaum intelek” tadi?
Jawabannya lebih mengejutkan lagi: dari Jaket Almamater! Lho ko bisa? Apa bukan dari kenyataan bahwa seorang mahasiswa itu menimba ilmu lebih tinggi dari siswa-siswa lainnya, sehingga sebutannya aja ditingkatkan jadi superlatif dengan imbuhan maha- ? Bisa jadi sih, cuma klo dilihat-lihat, golongan mahasiswa yang benar-benar menimba ilmu dengan mengikuti kuliah, mengerjakan tugas, dan tidak mencontek itu jarang begitu menyebut diri mereka kaum intelek. Biasanya, sebutan ini malah sering dikumandangkan oleh mereka-mereka yang turun ke jalan, mengadakan aksi-demonstrasi, menuntut pemerintah agar tidak menzhalimi rakyat dll. Mereka yang jarang kelihatan di ruang kuliah inilah yang menyebut diri mereka kaum intelek. Kaum intelek dengan jubah agungnya. Jubah almamater.





Yah, begitu kira-kira laporan pengamatan dan opini saya mengenai mahasiswa Kabupaten yahukimo yang study di papua maupun luar papua. Kenapa tulisan ini saya buat? Karena saya sudah cukup alergi dengan stereotype mahasiswa Indonesia yang penuh dengan karakteristik superfisial (dan dengan penggunaan frase karakteristik superfisial ini, saya secara resmi memiliki Atribut No. 4) yang begitu tinggi dan penuh *maaf* kemunafikan.




Jadi, masih berani bilang mahasiswa itu kaum intelek?

“Kehadiran mahasiswa ditengah jurang kehancuran Negara”




Mahasiswa sebagai insane akademis, pencipta serta pengabdi masyarakat yang tentunya merupakan asset besar Negara dimasa depan pada era sekarang sepertinya telah kehilangan arah gerakan khusunya dalam menentukan orientasi sebagaimana hakikat yang seharusnya.

Hal ini sebenarnya bila kita teliti lebih jauh, mahasiswa di era sekarang sudah mulai melupakan tugas dan fungsinya. Belum lagi sibuknya serta kepadatan aktifitas akademik dimana hal ini selalu dijadikan alasan yang paling utama sehingga banyak hal penting yang juga harus menjadi prioritas lantas ditelantarkan.

Berbagai bentuk program perkaderan yang ada saat ini juga cenderung menilai perkaderan sebagai ajang formil yang perlu dilakukan sehingga penyampaian hal-hal yang bersifat idiologis serta hal yang bersifat lebih prinsip pun kemudian dilupakan.

Ketika mahasiswa dihadapkan pada suatu realitas, maka mahasiswa cenderung reaksioner tanpa mempertimbangkan berbagai aspek yang sebenarnya terlebih dahulu diutamakan.

Sikap pragmatis yang terus menerus menghinggapi perilaku mahasiswa masa kini juga terbukti bagaimana mahasiswa dalam hal ini belum bisa meletakkan posisinya pada hal yang ideal.

Personality mahasiswa di era sekarang juga masih jauh dari kemandirian dan kedewasaan dan terus semakin larut dengan masuknya berbagi bentuk budaya barat. Hal ini tentunya akan menjadi batu sandungan ketika mahasiswa dibenturkan dengan berbagai budaya tersebut, sehingga semangat dan jiwa nasionalisme mahasiswa sebagai pemuda bangsa semakin hari semakin terkikis.

Bebasnya bentuk pergaulan, tingginya angka penderita kecanduan akibat pemakian narkoba, merupakan berbagai indicator yang menyebabkan turunya kualitas kemandirian yang akhirnya akan menyebabkan kehancuran bagi pribadinya dan individunya masing-masing.

Maka sebenarnya bagaimana kehidupan dan aktifitas apa yang sebenarnya perlu dilakukan oleh para mahasiswa sehingga mahasiswa kembali kepada jalur dan koridor ideal sesuai dengan tugas, fungsi serta peranannya mengingat mahasiswa adalah insane akdemis yang merupakan abdi masyarakat dan Negara serta agamanya dan tidak boleh dilupakan bahwa mahasiswa adalah asset bangsa di kemudian hari????????

Kampus yang hari ini dikatakan sebagai salah satu wadah yang mencetak asset ataupun generasi penerus bangsa dan kampus dikenal sebagai lembaga akademik yang juga berperan dalam mencetak berbagai tenaga ahli serta orang-orang yang mengabdikan dirinya untuk masyarakat dilingkungannya, sekarang sudah jauh dari makna yang ada.

Mahasiswa hari ini sebenarnya harus kembali disadarkan akan berbagai peran dan fungsinya. Salah satu yang harus dipahami bahwa mahasiswa adalah pusat dinamisasi gerakan suatu Negara. Hal lain yaitu mahasiswa sebagai agen perubahan dan control sosial dimana mahasiswa memiliki kemampuan dengan kemampuan intelektual, berpikir cerdas, serta sigap dalam berbagai kondisi memang seharusnya diharapkan untuk dapat memberikan perubahan yang signifikan paling tidak pada lingkungan kampus dan lingkungan yang berada didekatnya.

Mahasiswa hari ini harus mampu menentukan orientasinya kedepan dengan berbagai pertimbangan tentunya serta mampu menyusun segala prioritas didalam setiap tindakan sehingga target serta visi yang diahrapkan dapat tercapai sesuai harapan. Hal ini tentunya bias dilakukan dengan tanpa mengesampingkan pola yang dilakukan juga sesuai dengan nilai-nilai yang tertanam pada falsafah Negara Indonesia.

Berbagai bentuk gerakan yang harus dilakukan oleh mahasiswa masa kini juga harus kembali pada hakikatnya yang mana ketika hari ini mahasiswa melakukan satu movement maka gerakan ini harus gerakan idiologis




By

RONALD KABAK

ANGGOTA BEM Mahasiswa

(STIP-AN)